Satu Hari Tanpa Uang

Saat itu aku berangkat buru-buru, aku harus cepat sampai kampus karena kebetulan aku bangun kesiangan. Aku tidak sempat makan hari itu, dan kemarin juga aku malas untuk makan, bahkan tidak makan sampai malam. Padahal aku sudah dibelikan macam-macam makanan.

Aku pikir mungkin nanti aku akan makan di kantin saja. Hari ini kebetulan jadwal aku padat, aku harus kuliah sampai siang. Waktu kuliah udah mulai, aku baru merasakan lapar yang teramat sangat. Kepalaku jadi pusing sekali dan aku tidak konsen dengan pelajaran. Aku coba bertahan hingga sesi pertama bisa aku lalui. Pikiranku saat itu aku ingin sekali langsung ke kantin karena ada jeda 1 jam buat aku. Tapi ketika aku buka tas dan cari dompet aku, aku terkejut sekali karena ternyata tidak ada dalam tas aku.

Lemas sekali rasanya, mungkin dompet aku ketinggalan di rumah karena tadi aku buru-buru. Kulalui 1 jam itu hanya baca buku supaya tidak merasakan lapar. Aku tidak mungkin pulang ke rumah karena itu buang-buang waktu.

Akhirnya kuliah dimulai lagi, saat ini aku benar-benar tidak tahan, perutku terasa amat lapar sekali, melilit-lilit. Sepertinya cacing dalam perutku ini menari-nari sambil teriak-teriak minta makanan. Padahal ini adalah mata kuliah yang memaksa aku harus berpikir extra. Saat dosenku menerangkan aku justru membayangkan nikmatnya makan nasi panas dengan ayam bakar dan sambal, nikmatnya makan es krim coklat, nikmatnya makan bakmie goreng. Pokoknya yang ada di otakku saat itu cuma makanan tidak ada yang lain.

Waktu begitu terasa lambat olehku, aku berusaha mati-matian menahan rasa laparku. Kenapa waktu tidak segera berlalu. Padahal perutku sudah tidak bisa lagi menunggu. Mungkin setelah ini maag aku akan kambuh lagi. Padahal dokter sudah ingatkan aku jangan sampai telat makan lagi. Kepalaku jadi tambah pusing.

Penantianku usai sudah, aku buru-buru pulang, dan aku bilang ke temanku aku ingin segera sampai rumah. Di jalan aku sudah bayangkan segera makan, dan bayangan makanan yang aku inginkan sudah melayang-layang di benakku. Sesampainya di rumah aku ingin segera pesan makanan itu.

Setelah sampai rumah aku langsung cari dompetku dalam kamar, dan betapa terkejutnya aku karean dompetku ternyata tidak ada, padahal aku tidak ada uang lagi selain aku taroh dalam dompet itu. Akupun lemas seketika, kemana raibnya dompetku ya…, padahal aku sudah lapar sekali. Untuk menahan lapar aku coba minum air, tetesan air yang masuk lewat kerongkongaku sedikit memberi rasa nyaman di perutku saat itu. Aku terus saja minum air itu. Tapi 15 menit kemudian justru perutku berbunyi semakin keras, sepertinya cacing dalam perutku marah-marah. Aduh jadi tambah sakit rasanya.

Untuk menghilangkan sakit di perutku, aku coba pejamkan mataku, mungkin dengan tidur aku tidak merasakan lapar lagi. Ternyata usahaku tidak berhasil, orang yang merasakan lapar yang teramat sangat tidak bisa tidur.

Aku mencoba melihat apa yang ada dalan kulkas, ternyata tidak ada apa-apa, kosong cuma wortel makanan putih [kelinci kesayanganku] saja yang ada. Aku ambil wortel itu dan langsung aku kasihkan ke putih, putih begitu lahap memakan wortel itu dan aku hanya bisa pandangi dia makan. Sepertinya dia juga lapar.

Aku sudah lemas sekali saat itu. Aku juga sudah berpikir apakah aku akan mati karena kelaparan? Aku jadi teringat bagaimana orang-orang diluar sana yang setiap hari harus menahan rasa lapar. Betapa sakitnya menahan rasa lapar. Aku yang baru dua hari tidak makan saja sudah merasakan menderita. Oh mungkin Allah sedang memberi peringatan padaku, karena kemarin telah menyia-nyiakan rahmat yang telah diberikanNya untukku. Padalah kemarin ada makanan berlimpah disini, tapi aku tidak menyentuhnya sama sekali.

Ini adalah sebuah pelajaran berharga dalam hidupku, aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku hanya bisa berdoa saja agar hari itu aku tidak mati karena kelaparan. Saat itu aku ingin sekali telpon mama, tapi takut ganggu karena mungkin sedang sibuk bekerja. Hari itu aku lalui dengan SMSan sama teman agar bisa mengurangi rasa laparku. Dan aku memang agak sedikit lupa tentang rasa lapar itu. Dan hari itu terasa begitu lama sekali.

Malampun datang menjelang, dan mamaku juga belum pulang, aku sudah mau pingsan rasanya. Kenapa tak ada yang menolongku, aku berusaha mengingat-ingat dimanakah aku taroh dompetku. Tanpa uang aku tak bisa berbuat apa-apa. Memang uang bukan segalanya tapi jika berada di posisi aku uang begitu penting karena aku hanya tinggal sama mama saja. Dan hanya dengan uang itu aku bisa mengisi perutku saat ini. Aku jadi ingat gimana nasib teman-temanku yang jauh dari orang tua dan belum dapat uang kiriman dari ortunya, tentu sama seperti aku saat ini.Ternyata kita memang tidak bisa hidup tanpa uang, meskipun uang bukan segala-galanya bagiku.

Akhirnya mamaku datang disaat yang tepat, dan kebetulan telah membelikan makanan untukku. Mungkin terlambat sedikit saja aku sudah pingsan karena kelaparan. Meskipun aku hanya makan sedikit itupun sudah memberi kehidupan untukku. Terimakasih Allah….

This entry was posted in Kehidupan and tagged , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

43 Responses to Satu Hari Tanpa Uang

  1. rismaka says:

    Emang di rumah ga ada yg masak dek?

    Ternyata bgitu bnyak hikmah yg dpt kita petik. Secara kita tdk sadar bhwa kita sering menyia-nyiakan makanan. Bgitu bnyak perut lapar di luar sana, sementara di sisi lain kita malah mnghamburkan makanan.

    Postingan bgus dek, smoga engkau, aku, dan yg lain bisa mngambil pesan moral di dlmnya.

    Btw, dompetnya udh ketemu belum? 😀

  2. RItool says:

    Kacian, untung nggak pingsan ya dek …

  3. Miris sekali ceritanya. Tapi bisa merasakan yang namanya lapar karena lapar kan jadinya. Meski sebetulnya, dalam posisimu, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan. Tidak semata menunggu mama pulang. Kau tidak punya penyakit maag? Percayalah: menyakitkan. Jangan sampai terlibat.

  4. renxe says:

    wah ra…dramatis sekali ceritamu…aku tau gimana rasanya hidup tanpa uang. karena seperti itulah yang sering kualami sehari-hari 😀

    iya bener ra, diluar sana banyak yang bernasib tidak sebaik kamu. mungkin km sengaja dibuat lupa akan dompetmu biar inget betapa pentingnya makan tepat waktu dan mensyukuri nikmat berupa makanan yang tidak boleh disia2kan…

  5. redesya says:

    @rismaka
    kebetulan yang biasa masak pulang kak…

    Iya banyak hikmah yang aku dapat.

    Alhamdulillah udah ketemu

    @RItool
    iya, untung ja nggak jadi pingsan..

    @Daniel Mahendra
    karena memang nggak ada yang aku lakukan selain menunggu. Di rumah tak ada apapun yg bisa dijadikan makanan,kebetulan belum belanja.

    Aku bahkan kena maag kronis kata dokter.

    @renxe
    kakak pernah alami kayak aku?

    Iya kak, kita harus makan tepat waktu, tidak boleh sia-siakan makanan, dan selalu bersyukur atas nikmat yg diberikan.

  6. YUI Loyalist says:

    Wortelnya putih kan gak cuma satu, ya makan itu lah… aku dulu juga sering makan wortel kok… tenang ja gak akan bikin gigi jadi kayak ronaldinho

  7. redesya says:

    Kalau perut kosong, makan wortel bisa sakit tau..

  8. YUI Loyalist says:

    masa’ siapa yang bilang, cuma mitos kaliii

  9. Tigis says:

    jadi inget jaman kuliah dulu. Kalo gue dulu ga makan bukan krn males, tp krn emang ga punya duit. Sama kyk kejadian di hari kedua elo 😀

    eh btw, kalo lagi berhamburan makanan dan ga napsu makan mbok ya sbagian dikirim ke sini 😀

    lam kenal ya. Eh dulu gue uda pernah mampir belon ya. Lupa :mrgreen:

  10. redesya says:

    @YUI Loyalist

    aku yang bilang..
    Perut aku sensi banget, kalau kosong dimasukin yg keras [termasuk batu] ^^, suka sakit…

    @Tigis

    sama dong..
    Boleh, dikirim ke mana nih?

    Salam kenal juga…
    Kayaknya baru mampir dech…

  11. renxe says:

    Sering banget ra..apalagi dulu waktu masih praktek kerja. Ampe ada seorang temen yg baiik banget dia beberapa hari malam2 main ke kost bawain makanan… ^^

  12. yoezac says:

    kayae jd nikmat bgt ya makane he…:D

    lam knl y..

    ^_^

  13. redesya says:

    @renxe
    waduh! Jadi sedih…
    Tapi saat ini jadi sebuah kenangan ya kak…

    @yoezac
    iya, makannya jadi nikmat banget…

    Salam kenal juga…

  14. Memang susah kalo kayak gitu…
    Dari pengalaman ini mungkin bisa diambil hikmah :
    -Mbak Rere harus mulai belajar masak 😀
    -Usahakan sarapan, biarpun sedikit dan meskipun hanya sepotong roti.
    -Siapin dompet sebelum keluar rumah.
    -Yang terakhir, harus punya hubungan baik dengan temen yang tajir biar kalo ga bawa uang bisa pinjem ke dia :mrgreen:

  15. iyok736 says:

    astaga…seharian ga makan

    jangan sampe maag-mu keterusan jadi radang lambung. Sakiit banget…

  16. deady rizky says:

    hmmm….
    moga” ga kejadian lagi ya mbak

    enihoo, salam kenal
    just blogwalking

  17. redesya says:

    @ghani arasyid

    -iya, ni lagi belajar koq, apa mo bantu?
    -biasanya memang makan roti koq…
    -kemarin dompetnya jatoh
    -hahaha, aku pemalu, nggak gaul

    btw thx atas sarannya.

    @iyok736

    bukan seharian, tapi duaharian..
    Iya, dokter juga bilang gitu.

    @deady rizky

    semoga saja..

    Salam kenal juga..

  18. edsaa says:

    Empek – empek sayur lodeh…..
    Capek deh……
    😀

  19. Dompetnya dah ketemu?

    Kalau saya jadi ente, saya ga sms buat ngelupain lapar. Tapi insya Allah, hampir pasti, bakalan sms buat minjem duit atau minta dibawain makanan 😀 .

  20. redesya says:

    @edsaa

    cari kerang bersama papa…
    sekarang tidak apa-apa…

    @agungfirmansyah

    udah ketemu kak…

    Smsnya sama teman yang jauh banget kak, pinjem teman yang dekat malu…

  21. Mas Koko says:

    Lain kali sempetin sarapan pagi ya … 🙂

  22. sekali-kali sehari tanpa uang bikin sehat juga tuh…
    SEHAri TAnpa Uang = SEHATAU…
    hehehe

    ya ngga sehat gimana,
    1. pencernaan istirahat
    2. jadi merasa perlu sama mama
    3. mengefektifkan waktu dengan baca buku
    4. silaturahim terjalin dengan sms-an
    5. jadi tau bedanya makanan kelinci
    6. jadi banyak yang nasehatin di comment

  23. fickry says:

    huahaha..kirain…
    dramatis bgt ceritanya…gegege…
    ya paling asyik klo kita bisa empati terhadap kondisi or lain ya..

  24. waduuuhh..kasiannya..knapa g bilang sama abg hari itu..biar dq datang sebagai “robinhood”..lam kenal

  25. qizinklaziva says:

    Wahh… aku pernah berhari-hari gak punya uang. Untung di kostan masih ada mie instan!

  26. wku says:

    aduh kacian… lain kali hubungi abang yak???

  27. redesya says:

    @Mas Koko

    Iya mas…

    @tren di bandung

    hahaha…, bisa juga ya..

    1.ya iyalah..
    2.setiap saat aku perlu mama
    3.aku suka baca buku
    4.betul sekali
    5.hahaha, tapi wortel bagus buat mata kita
    6.iya, termasuk dari kamu, thx ya…

    @fickry

    Iya kak betul sekali

    @Nyante Aza Lae

    aku mo bilang bang, tapi malu…

    salam kenal juga…

    @qizinklaziva

    Untung juga ya pak, tapi waktu itu di tempat aku tidak ada apa-apa

    @wku

    Iya bang…
    Thx ya…

  28. rismaka says:

    I’m coming back…
    Dek… ^_^

  29. redesya says:

    Apa ada yang ketinggalan kak?

  30. Odie says:

    hehehe….ngerasa banget ya gak punya uang dan gak punya makanan….
    pelajaran yang sangat sangat sangat berharga mbak…
    Allah sayang sama mbak… 😀

  31. redesya says:

    Iya, ini pelajaran yg sangat berharga dalam hidupku

  32. Mr. Momod says:

    3 bulan sekali minum obat cacing dik….. 😛

  33. ghani says:

    wah wah sabar ya!!!
    mkan yang banyak biar g lapar lg!!

  34. redesya says:

    Iya, dah sabar koq. Ni dah banyak makan

  35. fantasyforever says:

    Sabar deh.. Salam kenal :mrgreen:

  36. redesya says:

    Iya ku akan sabar…
    Salam kenal juga…

  37. Muda Bentara says:

    gak kebayang gmana kondisi anak jalanan yang berhari-hari kelaparan ya des ,…..

  38. redesya says:

    Iya benar, aku baru 2 hari ja dah nggak tahan. Tapi anak jalanan lebih kuat dari aku, dan aku banyak belajar hidup dari mereka..

  39. minanube says:

    Kasihan…

    Tenang aja mbak, nanti kalo pingsan saya akan menggunakan seluruh tenaga saya untuk mengangkat anda ke tempat saya hi5x…. 😛

  40. SIge says:

    Menarik, ada nilai positif yang dapat dipetik dari tulisan ini. Btw, ati2 dengan maaf broo.

  41. redesya says:

    @minanube

    tenang juga pak
    ku tak jadi pingsan koq

    @SIge
    thx ya…

  42. Zulhaq says:

    nggak kebayang deh ra…
    kalo aku dah pingsan berulang kali deh
    mag pasti kumat sejadi2nya tuh he2…

    tp alhamdulillah, rara begitu kuatnya, dan sang mamapun datang dengan makanan yang di bawa.

    segala sesuatu memang harus di syukuri dan di manfaatkan dengan baik, karena masih banyak dijalanan sana orang2 yang kurang beruntung…

    selamat malam ra 🙂

Leave a reply to yoezac Cancel reply